Komisi VI Soroti Kerja ITPC
Kerja Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di luar negeri jadi sorotan Komisi VI DPR RI. Dari hasil tinjauan Komisi VI ke beberapa negara, ternyata kantor ITPC kerap tak ada. Ini membuat kampanye perdagangan Indonesia juga terbengkalai.
Dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Senin (19/10), hampir semua anggota Komisi VI yang hadir mempertanyakan eksistensi ITPC, terutama di Eropa yang ternyata kinerjanya tak maksimal. Dalam kunjungan kerja terakhir ke Jerman, Komisi VI DPR tak menemukan kantor ITPC. Ini sangat mengecewakan Komisi VI yang saat itu berkunjung. Padahal anggaran promosi dagang cukup besar.
“ITPC di Hamburg sangat mengecewakan, karena tidak ada kontornya. Begitu juga di Milan,” ungkap Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (F-PKB). Anggota Komisi VI lainnya Melani Suharli menyatakan, ITPC di luar negeri sangat minim. Bagaimana Indonesia mau mensurvei produk-produk yang disukai di luar negeri, bila ITPC tidak bekerja optimal. Mestinya, Kemendag bisa menyewa lembaga survei untuk melihat produk komoditas yang disukai di suatu negara.
Hal yang sama dikemukakan pula oleh Sartono Hutomo (F-PD). ITPC masih lemah dalam mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar global. Survei komoditi Indonesia untuk pasar global belum banyak dilakukan. Kopi, misalnya, tidak semua negara di Eropa menyukai satu jenis kopi. Jadi hasil survei itu bisa menentukan jenis kopi apa yang disukai di suatu negara. Ini penting, agar Indonesia tetap memimpin pasar kopi yang kini sudah direbut Vietnam. (mh)/foto:andri/parle/iw.